7 Hari Operasi Keselamatan Toba 2025: Ribuan Pelanggar Ditindak, Kesadaran Berlalu Lintas Ditingkatkan

Medan, 16 Februari 2025 – Memasuki hari ketujuh Operasi Keselamatan Toba 2025, Polda Sumatera Utara dan Satwil jajaran terus menggencarkan berbagai upaya demi menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman.
Operasi yang berlangsung sejak 10 Februari 2025 ini tak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga edukasi dan pencegahan. Selama sepekan, ribuan kegiatan terus dilakukan, dari sosialisasi keselamatan hingga penegakan hukum terhadap berbagai pelanggaran lalu lintas.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., melalui Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa pendekatan preemtif menjadi salah satu kunci utama dalam operasi ini.
“Selama tujuh hari pertama, kami sudah melakukan lebih dari 32 ribu kegiatan sosialisasi, baik langsung kepada masyarakat, pengusaha angkutan, hingga melalui media sosial. Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa keselamatan di jalan itu tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Sosialisasi dilakukan kepada pengemudi di terminal, komunitas transportasi, hingga perusahaan angkutan barang terkait aturan operasional kendaraan sumbu tiga ke atas. Tak hanya itu, edukasi juga dilakukan terkait bahaya penggunaan travel gelap atau kendaraan tanpa izin resmi.
Untuk mencegah kerugian maupun kecelakaan lalu lintas, kepolisian telah melakukan lebih dari 11 ribu kegiatan, termasuk teguran langsung kepada para pelanggar, pemeriksaan kesehatan pengemudi angkutan umum, hingga pelatihan safety driving bagi pengemudi bus, santri, dan mahasiswa.
Selain itu, hampir 3.400 upaya perbaikan infrastruktur jalan dilakukan, mulai dari koordinasi perbaikan jalan, pemasangan rambu-rambu, hingga pengawasan jalur alternatif dan jalur wisata menjelang musim liburan. “Kami juga memastikan kendaraan yang beroperasi dalam kondisi prima dengan melakukan ribuan ramp check di terminal dan rest area,” tambahnya.
Sementara itu, dalam hal penegakan hukum, sebanyak 696 pelanggaran telah ditindak, termasuk 68 kasus bus yang masih menggunakan klakson telolet, 424 kasus kendaraan Over Dimension Overload (ODOL), serta 104 kasus travel gelap yang beroperasi tanpa izin.
Polisi juga menemukan 100 kendaraan barang yang disalahgunakan untuk mengangkut penumpang. Selain itu, total 14.106 pelanggaran lalu lintas dicatat selama sepekan, dengan 4.478 di antaranya dikenai tilang manual dan 9.284 mendapat teguran langsung.
Kombes Pol Yudhi menegaskan bahwa kepolisian akan terus mengawal ketertiban lalu lintas dengan serius. “Operasi ini bukan hanya soal menindak pelanggar, tetapi bagaimana kita bisa mengubah pola pikir masyarakat agar lebih tertib dan sadar akan keselamatan di jalan. Ini bukan sekadar tugas polisi, tapi tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Dengan beragam langkah yang telah dilakukan selama tujuh hari pertama, Polda Sumut optimistis bahwa Operasi Keselamatan Toba 2025 akan membawa perubahan positif dalam budaya berlalu lintas di Sumatera Utara. “Kami ingin masyarakat lebih disiplin, lebih peduli dengan keselamatan, dan bersama-sama menciptakan lalu lintas yang lebih baik untuk semua,” pungkas Kombes Pol Yudhi.(Ir)